China – Foxconn telah menutup sementara pabriknya di Vietnam setelah protes Anti-China terjadi di negara itu. Para pengunjuk rasa Vietnam marah karena pengeboran minyak China ke perairan yang menjadi perdebatan saling klaim sebagai wilayah kedaulatan mereka.
Para pengunjuk rasa membakar pabrik di kawasan industri selatan Vietnam pekan ini, dilaporkan bahwa perusahaan-perusahaan Cina menjadi sasaran tetapi usaha milik asing yang lainnya juga mengalami kerusakan.
Foxconn, produsen elektronik asal Taiwan yang memproduksi iPhone Apple dan iPads, menegaskan bahwa mereka akan menghentikan kegiatan untuk tiga hari ke depan .
“Foxconn telah mengambil langkah-langkah untuk menjamin keselamatan karyawan kami mengikuti perkembangan terakhir di Vietnam, ” kata juru bicara perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Hubungan antara Cina dan Vietnam memburuk pekan lalu ketika Cina mulai pengeboran minyak dekat Kepulauan Paracel, yang juga disebut Kepulauan Xisha oleh China.
Tambang minyak, Haiyang Shiyou 981 , dimiliki oleh negara perusahaan minyak dan gas China, CNOOC ( CEO ) .
CEO sebuah pabrik milik asing di Vietnam, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada CNN bahwa baik polisi maupun pemerintah lokal Vietnam itu menanggapi aksi protes dengan kekerasan, dilaporkan tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk mengendalikan situasi.
Kurangnya respon dari polisi dipandang sebagai pertanda bahwa pemerintah menyetujui protes tersebut.
Ada kekhawatiran bahwa protes bisa berlangsung terus selama akhir pekan.
Hon Hai Precision Industry ( HNHPF ), perusahaan induk untuk Foxconn , adalah sebuah perusahaan Fortune 500 yang mempekerjakan lebih dari 1 juta orang dan memiliki kapitalisasi pasar sekitar $36miliar.
